SOUTH EAST ASIA LEADERS SUMMIT (SEALS 2017)
Deden Junjunan Hermawan (Pendidikan Agama Islam, 2014), Widia Kusuma (Analisis Kimia, 2015), serta M. Anandito (IP Manajemen, 2016) menjadi delegasi Universitas Islam Indonesia dalam Southeast Asia Leaders Summit yang kemudian disingkat dengan SEALS 2017.
SEALS 2017 merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh The Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia yang dirancang untuk malahirkan calon pemimpin bangsa. Mereka dibekali ilmu oleh para narasumber seperti tokoh politik, pengusaha, cendikiawan, seniman, akademisi.
Seperti Dede Yusuf (Ketua Komisi IX DPR RI), Muhammad Saleh (Ketua DPD RI), Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI), Setya Novanto (Ketua DPR RI), serta Kedubes USA dan Rusia untuk Indonesia Mr. H.E. Joshep Donovan dan Mr. H.E. Mikhail Galuzin.
Baca juga : PAI FIAI Sukses Adakan PPL II
Dalam kegiatan ini para delegasi diberikan wadah untuk menulis essay dan kemudian diwujudkan dalam aksi nyata, karena memang demikian harapan dari kegiatan ini delegasi mampu menciptakan program-program inovatif aksi nyata untuk diimplementasikan sesuai kepentingan bangsa.
Dalam kegiatan yang bertema “Empowering Young Leaders for Better Innovative Ideas Through Economic Entrepreneurship” tersebut, mengundang generasi muda untuk menjadi generasi yang unggul dan berkualitas dengan 1120 peserta, 120 peserta diantaranya merupakan peserta full program. Peserta full program terdiri atas Pemuda Indonesia dan Asean, yang terpilih dari hasil seleksi secara ketat. Penilaian diantaranya melalui prestasi tingkat Nasional dan Internasional, Keaktifan Organisasi, Nilai Akademik dan Seleksi Essay.
Menurut Deden, essay yang ditulis para delegasi akan dinilai oleh Tim Seleksi Southeast Asia Leader Summit 2017 (Tim-Sel) yang terdiri dari founder, pembina/ penasehat, dan anggota yang ditunjuk dalam musyawarah. Dan essay yang di tulis Deden dengan judul “Pemberdayaan Pemuda dalam Project Sosial yang Memfokuskan kepada Kesehatan Sanitasi kepada Pelaku Usaha” terpilih menjadi peserta full program.
Deden menambahkan, “Ketika kondisi lingkungan sekitar sudah baik, tidak menutup kemungkinan faktor-faktor yang lainnya juga menjadi baik bahkan meningkat. Seperti kondisi ekonomi. Apabila kondisi lingkungan dijaga dengan baik dan selalu diperbaiki, produsen akan terus berproduksi ke tempat pasaran. Selain itu, menjaga sanitasi sangat penting sekali dilakukan oleh fungsional pendidikan, supaya dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik,” ujarnya menambahi latar belakang pemilihan judul tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 11-14 April 2017 dan bertempat di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI dan Gedung LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) DKI Jakarta ini disudahi dengan melakukan study tour ke Gedung Pancasila, Kementrian Pemuda dan Olahraga serta Kementrian Luar Negeri RI.
Kesan Deden sebagai peserta full program, kegiatan ini akan menjadi turning point untuk tetap mengembangkan diri pada saat masih menjadi mahasiswa. Karena, sejatinya pada masa inilah fase dimana mahasiswa perlu mengembangkan diri sebagai generasi pemimpin yang akan datang. Dan dengan pelatihan ini sangat impressing baginya dalam mengembangkan diri.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!