Diskusi Interdisipliner Parenting Education
Eksisting keluarga muslim di era modern ini telah mengalami disfungsional karena terjadi perubahan prilaku sosial. Fungsi-fungsi tradisional secara domistik sebuah keluarga telah banyak diambil alih oleh lembaga public seperti pendidikan, transmisi nilai, sosialisasi diri anak dan bahkan kehidupan beragama pun lebih banyak diperoleh diluar rumah. Anak-anak sekarang lebih banyak dipengaruhi oleh luar dari pada orang tua sendiri. Di samping itu, banyaknya perceraian belakangan ini menambah runyamnya eksistensi sebuah keluarga. menariknya lagi tuntutan perceraian di atas banyak yang mncul dari pihak istri ketimbang pihak suami.
Dalam hal tersebut Program Studi Pendidikan Agama Islam FIAI UII mengadakan Diskusi Interdisipliner dengan tema “Parenting Education” yang telah diselenggarakan pada hari Jum’at, 20 Mei 2016. Diskusi kali ini, diisi oleh Prof. Madya Sharifah Meriam Syed Akill dari Univercity Sains Islam Malaysia (USIM) yang mahir dalam bidang bimbingan konseling dan Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si (dosen PAI FIAI). Dalam acara ini kami mengundang seluruh dosen PAI, perwakilan dari dosen Ekonomi Islam dan Hukum Islam, Kaprodi pendidikan se-UII serta beberapa perwakilan dari mahasiswa PAI.
Baca juga : Alumni Fakultas Tarbiyah Berikan Training Karakter Islami
Prof. Sharifah memberikan materi tentang bagaimana membangun rumah tangga yang baik dan bisa mendidikan anak dengan baik. Beliau mengatakan “BANGUNKANLAH ANAK-ANAKMU SUPAYA DIA BOLEH HIDUP DALAM APA JUA ZAMAN YANG BERLAINAN SEKALI DARI ZAMANMU” yang artinya didiklah anakmu sejak dini agar menjadi anak yang berkarakter , maka peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting. Salah satunya menjaga anak dari pengaruh media agar tidak mudah terpengaruh ke hal-hal yang negatif. Anak perlu mendapatkan pendidikan yang tepat. Orang tua harus apat menangani arus perubahan mendidik anak, dan memberi arahan anak untuk berakhlak karimah. Orangtua juga harus menjadi tauladan yang baik untuk anak-anaknya. Peran orang tua untuk membantu anak memupuk bakat dan minatnya serta mendalami pendidikan agama.
Di sisi lain, realita dalam kehidupan membangun rumah tangga tidak semudah yang dibayangkan.Sebagai unit sosial terkecil, unit keluarga akan selalu mengalami perubahan sosial, seiring perubahan dalam masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si, banyak timbul masalah yang ada dalam kenyataan di kehidupan. Banyak terjadi perceraian dalam keluarga karena faktor ekonomi. Pada zaman modern ini terjadi perubahan peran ibu yang menjadi pencari nafkah keluarga. Dari situlah banyak timbul masalah dan perceraian serta kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu banyak juga kasus terjadinya pernikahan dini yang belum terselesaikan.
Kegiatan diskusi ini sangat berjalan dengan lancar, para peserta berantusias untuk tanya jawab. Banyak ilmu yang dapat diambil dan semoga setelah diskusi ini dapat membangun rumah tangga yang harmonis.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!