Pos

Mengkaji Epistemologi Kebajikan Linda Zagzebski

 

Kaliurang, islamic-education.uii.ac.id – Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam UII bertekad untuk senantiasa melestarikan atmosfir akademik yang baik bagi civitas akademikanya. Hal ini didasari oleh semangat menjaga eksistensi kampus sebagai mimbar akademik untuk mengembangkan kesehatan intelektual dan ruhaniyah.

Hal tersebut termanifestasikan pada aktivitas ilmiah yang didesain dalam bingkai ‘Mengaji dan Mengkaji’. Ketua Program Studi PAI UII menyampaikan bahwa aktivitas tersebut dilaksanakan dalam bentuk khataman Al-Qur’an dan kajian pemikiran pendidikan Islam. “Khataman Al-Qur’an kita lakukan selama dua minggu. Setiap khatam akan disyukuri dengan kajian pemikiran pendidikan Islam dengan narasumber dari ilmuan internal prodi atau sesekali pakar eksternal”, Kata Mizan Habibi dalam sambutan pembuka kajian pertama.

Live Zoom Mengaji dan Mengkaji ” Pemikiran Linda Zagzebski dalam Epistemologi dan Pendidikan Karakter”

Pada kajian pertama yang diselenggarakan pada Kamis, 18/02/2021, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam Prodi PAI UII mengahadirkan ‘filusuf muda’ Kurniawan Dwi Saputra sebagai pemantik diskusi. Pak Iwan, panggilan akrabnya, menyampaikan ‘Pemikiran Linda Zagzebski dalam Epistemologi dan Pendidikan Karakter’. Pak Iwan memilih Linda sebagai tokoh pemikir di bidang filsafat karena ada suatu pencerahan tentang pemikirannya yang memliki corak yang unik dengan menggawangi upaya-upaya pendekatan dalam ranah epistimologi, yang sebelumnya fokusnya hanya pada upaya bagaimana kita mendapatkan pengetahuan, maka linda mengarahkan kepada epistimologi kebajikan, yang lebih menyasar pada bagaimana pengetahuan itu selaras dengan bagaimana manusia bertindak dengan baik.

Baca juga : Membumikan Diskusi di Tengah Pandemi

Aktivitas mengaji dan mengkaji episode pertama ini dihadiri oleh civitas akademika Prodi PAI UII. Kajian selanjutnya akan dilaksanakan pada 4/3/2021 dengan diawali khataman Al-Qur’an selama dua minggu sebelumnya. Semoga Allah meridhoi. Amin. (Mizan/Mufti)