Pos

Prodi PAI UII Kirim Praktikan PPL Hingga Ujung Barat Indonesia

Penerjunan PPL Tahun 2021 di MTs Sunan Pandanaran

Pada tahun 2021, Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia kembali menerjunkan mahasiswanya untuk  Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) secara langsung di madrasah/ sekolah. Kebijakan tersebut dilakukan setelah dilakukan serangkaian evaluasi hasil PPL 2020 yang berbasis luaran, musyawarah dewan dosen prodi, musyawarah bersama mitra lokasi PPL, konsultasi kepada tim satuan tugas covid FIAI, preferensi mahasiswa dan izin orang tua/wali.

PPL 2021 memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman mengelola proses pembelajaran dan kegiatan non-pembelajaran secara langsung.

“Alhamdulillah, kegiatan PPL 2021 kita dapat menyelenggarakannya dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk praktik mengajar dan persekolahan secara langsung di madrasah/sekolah. Semoga lancar.” Ungkap syukur Ketua Prodi, Mir’atun Nur Arifah.

PPL 2021 diikuti oleh 115 mahasiswa-mahasiswi praktikan yang tersebar di 15 lembaga pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya SMA UII, MAN 1 Yogyakarta, MAN 3 Sleman, MAN 4 Sleman, MAN 5 Sleman, MA Sunan Pandanaran, MTsN 2 Sleman, MTsN 4 Sleman, MTsN 6 Sleman, MTsN 7 Sleman, MTsN 9 Sleman, MTsN 10 Sleman, MTs YAPPI Pakem, MTs Sunan Pandanaran, dan SD Muhamadiyah Condongcatur.

Kolase Foto Penerjunan Mahasiswa PPL di Madrasah/Sekolah Mitra Prodi PAI

“Selain 15 madrasah dan sekolah yang ada di DIY, mahasiswa juga ada yang mengikuti PPL di 3 sekolah di Lampung (SD, SMP, dan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung, Lampung), 2 madrasah di Langkat Sumatera Utara (MTs dan MA Al-Yusriah Langkat, Sumut), dan 1 madrasah di Denpasar Bali (MTs Generadi Emas Denpasar, Bali)”. Sambung Mizan Habibi, PIC PPL 2021.

Baca juga : Serah Terima Student Exchange PAI UII – PAI UAA

Praktikan PPL akan melakukan praktik mengelola pembelajaran dan aktivitas non-pembelajaran. Harapannya, kelak akan menjadi bekal berharga untuk menyiapkan dirinya sebagai pendidik yang menerapkan prinsip-prinsip insan ulil albab dan rohmatan lil ‘alamin sebagaimana nilai dasar UII. (Mzn/Mft)

new-normal-pai-2

Pendidikan Islam dalam Merespon Era New Normal

new-normal-pai-2

Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam (P3I) Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Webinar pada Kamis, 25 Juni 2020 dengan tema “Membaca Masa Depan Pendidikan Islam Pasca Pandemi”. Webinar #1 menghadirkan dua pemateri, di antaranya Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si (Pengamat Kebijakan Pendidikan & Dosen Prodi PAI UII) dan Gus Romzi Ahmad (Asisten Staf Khusus Presiden Gugus Tugas Pendidikan Islam dan Pesantren).

Webinar yang dimoderatori oleh Ahmad Zubaidi, S.Pd., M.Pd, (Dosen Prodi PAI UII) dihadiri oleh kurang lebih 160 peserta aktif. Para peserta terlihat antusias peserta dengan turut berbagi pertanyaan terkait learning alternative setelah pandemi Covid-19. Acara dibuka oleh Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia, Moh. Mizan Habibi, M.Pd.I yang dalam sambutannya memberikan penjelasan mengenai titik awal dari penyelenggaraan webinar ini. Menurutnya, pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan bagi penyelenggaran proses pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Institusi Pendidikan Islam “dipaksa” bergerak melompat dari tradisi konvensional ke era baru yang serba digital.

Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si sebagai pemateri pertama memaparkan terkait fase-fase pendidikan sebagai berikut: 1) Pendidikan pra industri.  Era dimana pendidikan melahirkan aktor-aktor yang mampu mengarahkan perubahan masyarakat dan perubahan paradigma pendidikan dari teacher centered ke student centered; 2) Pendidikan era industri. Corak pendidikan yang banyak diorientasikan sebagai arus perubahan (agent of change); 3) Pendidikan era post-industri. Pada fase ini berkembangnya teknologi informasi mengantarkan runtuhnya lembaga-lembaga penjaga tatanan nilai; 4) Pendidikan di tengah pandemi. Pada kondisi sepereti ini pendidikan harus merespon kondisi masyarakat dalam konteks era disruption dan mengembalikan ruhnya sebagai lembaga penjaga tata nilai; 5) Pendidikan pasca pandemi. Pendidikan yang diorientasikan sebagai media bagi manusia untuk menangkap pesan-pesan kehidupan.

Sedangkan pada sesi kedua Gus Romzi Ahmad menawarkan tiga hal sebagai solusi dalam melaksanakan pendidikan pada fase new normal, diantaranya; 1) Inclusive Learning. Pendampingan kegiatan belajar mengajar (KBM) kepada selruh peserta didik; 2) Adaptability And Resilience. Lembaga pendidikan maupun stakeholders di didalamnya harus mampu memberikan wadah kepada peserta didik untuk melaksanakan online learning dan digital literacy.  Gus Romzi secara khusus memberikan pesan kepada generasi milenial, dengan dibekali Tech Savvy, Empathy, dan Flexibility (flexibility of thinking atau time) diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap proses pemulihan pendidikan.

Pesan yang disampaikan Gus Romzi dari Al-Ghazali bahwa ghayatu tholabul ‘ilmi (tujuan dari menuntut ilmu) adalah ma’rifatullah (proses memahami atau mengenal Sang Pencipta).

Di akhir acara, yang berlangsung kurang lebih dua jam, ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Lukman, S.Ag., M.Pd selaku dosen Prodi PAI UII. Webinar #1 ini akan dilanjutkan dengan webinar selanjutnya menyesuaikan situasi dan kondisi.  (Fath/Mzn)

masa-depan-pendidikan-di-era-new-normal

Masa Depan Pendidikan di Era New Normal

masa-depan-pendidikan-di-era-new-normal

 

Penulis : Burhan Nudin

Status epidemi virus corona atau covid-19 menjadi pandemi secara resmi dinyatakan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO pada kamis, 12 Maret 2020. Virus yang sangat mengacaukan tatanan kehidupan manusia di bumi sampai detik ini masih mejadi momok dan mengancam masa depan umat. Selain mengancam kesehatan manusia dengan model penularannya yang masif, namun juga mengguncang aspek perekonomian. Lebih lanjut, disrupsi pendidikan yang menjadi investasi masa depan bangsa juga terdampak cukup signifikan. Read more

kampus-merdeka

Warga Kampus Merdeka

kampus-merdeka

 

Penulis : Lukman A. Irfan

Sebuah kebijakan baru pasti akan menuai kritik. Begitu juga kebijakan pemerintah terkait Kampus Merdeka. Adakalnya pandangan kritik sangat keras yang menilai Kampus Merdeka adalah kebijakan waton bedo. Adakalnya kritik halus yang menilai Kampus Merdeka adalah ganti menteri ganti kebijakan. Adakalnya dinilai sebagai rentetan dari konspirasi global yang menilai Kampus Merdeka adalah dukungan kepada materialis lebih leluasa mengatur dunia. Read more

7k-views-di-tengah-pandemi

7K Views di Tengah Pandemi

7k-views-di-tengah-pandemi

 

Penulis : Syaifulloh Yusuf

7K Views

Berangkat dari rasa penasaran saya, 7,061 views pada Konferensi Pers Pembatalan Keberangkatan Haji 1441 H di akun youtube kemenag RI pada 2 Juni 2020 merupakan angka yang fantastis. Angka 7K orang lebih yang melihat ini fantastis dibandingkan dengan video lain yang diunggah oleh Kemenag RI. Video lain rata-rata sekitar 800 – 2000 views. Artinya maksimal 2K views yang biasanya dilihat, tergolong sedikit dibadingkan dengan 7K views. Read more