Serah Terima Student Exchange PAI UII – PAI UAA

Serah Terima Student Exchange PAI UII – PAI UAA via Zoom Meetings

Serah terima mahasiswa peserta student exchange prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia dan Pendidikan Agama Islam Universitas Alma Ata dilaksanakan pada Jumat, 24 September 2021. Acara dilaksanakan secara daring dengan dihadiri oleh Kaprodi PAI UII, Sekretaris Prodi PAI UII, Kaprodi PAI UAA, dosen pengampu mata kuliah, serta mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut.
Student exchange merupakan kegiatan pertukaran pelajar yang merupakan kerjasama kedua institusi sebagai salah satu wujud dari pelaksanaan Kampus Merdeka. Program ini merupakan program kedua setelah di semester sebelumnya terdapat kegiatan serupa.
Kegiatan student exchange melibatkan 20 mahasiswa PAI UAA yang akan mengikuti perkuliahan di PAI UII pada mata kuliah Penjaminan Mutu Pendidikan, serta 14 mahasiswa PAI UII yang mengikuti perkuliahan di PAI UAA pada mata kuliah Total Quality Management. Setiap peserta student exchange akan mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester. Selain berkesempatan memiliki pengalaman belajar di luar program studi, mahasiswa juga dapat menambah pengetahuan serta memperluas koneksi.  (Nng/Muf)

Tingkatkan Mutu Lulusan Melalui Academic Writing On Paraphrasing And Literature Review

 

Lembaga Center of Student Service and Development (CSSD) Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, menyelenggarakan pelatihan “academic writing on paraphrasing and literature review” yang dilaksanakan secara daring pada 10 September 2021. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Ketua CSSD Prodi PAI UII, Nurul Ikhsan Saleh M.Pd mengutarakan bahwa, mahasiswa masih menemukan kesulitan dalam dalam melakukan paraphrase dan literature review, maka dari itulah CSSD melakukan kegiatan ini untuk membantu mahasiswa menjadi lebih paham.

“Mahasiswa juga masih menemukan kesulitan dalam melakukan literatur review, oleh karena itu, Program Studi PAI lewat CSSD menyelenggaraan Academic Writing on Paraphrasing and Literature Review dalam bentuk pelatihan memparafrase tulisan dari bermacam literatur” Ungkap Ikhsan Saleh.

Suasana saat live zoom bersama Narasumber

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Wahyudi Akmaliah, M. Hum., M.A. yang merupakan peneliti LIPI dan mahasiswa PhD National University of Singapore, dalam pemaparan materinya, Wahyudi menjelaskan tentang bagaimana cara untuk melakukan paraphrase yang baik dan benar, serta mengajarkan tentang bagaimana cara untuk membuat tinjauan literatur yang berkualitas.

Harapan dari terselenggaranya acara ini adalah meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam membuat paraphrase tulisan dari bermacam literatur dan bisa diimplementasikan dalam penulisan jurnal ilmiah sehingga pada akhirnya dapat meningatkan mutu lulusan prodi PAI UII. (Amr/Muf)

Quo Vadis Pembubaran BSNP

 

Lembaga Center of Student Service and Development (CSSD) Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, menyelenggarakan kegiatan diskusi mengaji dan mengkaji yang mengangkat tema “Quo Vadis Pembubaran BSNP” pada kamis, 09 September 2021 secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Kegiatan ini terbuka secara umum dan merupakan respon dari Prodi PAI UII dalam menanggapi kebijakan pembubaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) oleh pemerintah. Narasumber dalam diskusi ini adalah Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. yang merupakan guru besar Universitas Negeri Yogyakarta dan dipandu oleh moderator Drs Aden Wijdan SZ, M.Si yang merupakan Dosen Prodi PAI UII.

Ketua Prodi PAI UII, Mir’atun Nur Arifah menyebutkan bahwa masih terjadi kebingungan dikalangan akademisi terkait bagaimana seharusnya memposisikan diri terhadap kebijakan ini, oleh karenanya diperlukan penjelasan lebih lanjut oleh Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd untuk memberikan pencerahan. “Sebenarnya kami disini prof Anik, membutuhkan pencerahan tentang apa yang terjadi, sehingga kami dapat memposisikan diri harus berada dimana” ungkap Mira’atun Nur Arifah dalam sambutannya.

Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa perubahan dalam suatu lembaga yang diatur oleh undang-undang adalah hal yang lazim terjadi demi mewujdukan relevansi antara kebijakan dengan tuntutan zaman yang terus berubah, meskipun demikian beliau juga mengakui bahwa selalu ada pro dan kontra dalam menyikapi perubahan termasuk kaitannya dengan pembubaran BSNP. (Amr/Muf)

Tingkatkan Skill Mahasiswa Melalui Klinik PKM

 

Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan klinik PKM dan Pendampingan dengan tema “Sukses Berkarya melalui PKM”. Rangkaian kegiatan terselenggara pada 1-30 September 2021. Kegiatan yang terlaksana secara daring ini menghadirkan dua narasumber yaitu Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng. dan Malik Khidir, S.Si.

Kegiatan ini bermula dari rendahnya tingkat partisipasi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Salah satu kendalanya adalah karena keterserapan informasi di tingkat mahasiswa PAI seputar PKM masih bisa dibilang cukup minim. Lebih lanjut lagi, kemampuan di bidang menulis mahasiswa PAI juga perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, Program Studi PAI lewat CSSD (Center of Student Service and Development) berinisiasi menyelenggaraan dua aktivitas untuk mendukung tantangan di atas. Pertama, CSSD mengadakan klinik PKM dalam bentuk workshop pada tanggal 1 September 2021. Kegiatan dilanjutkan dengan mentoring membuat proposal penelitian selama satu bulan dengan dipandu dosen pendamping pada setiap kelompok. Kegiatan mentoring terlaksana selama 1 bulan mulai 2 – 30 September 2021.

Tujuan panjang dari aktivitas pengembangan soft skill mahasiswa ini adalah untuk meningkatkan mutu lulusan prodi PAI dimana mahasiswa dapat memiliki skill of thinking, management skill, academic skill dan communication skill. Sedangkan tujuan jangka pendek dari aktivitas ini adalah meningkatkan pengetahuan dan skill mahasiswa seputar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan bisa menyusun proposal penelitian yang siap submit untuk PKM.

Antuasiasme tinggi ditunjukkan oleh mahasiswa dengan adanya kegiatan ini, hingga akhirnya terpilih 8 kelompok yang berhak mengikuti pendampingan. Luaran dari kegiatan klinik PKM dan pendampingan adalah proposal PMK siap submit yang akan diikutkan dalam kegiatan PKM tahun depan. (Nng/Muf)

new-normal-pai-2

Imajinasi Membingkai Peradaban Islam

new-normal-pai-2

 

Kaliurang – Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia kembali menyelenggarakan acara Mengaji dan Mengkaji pada Kamis, 5 Dzulhijjah 1442H/15 Juli 2021 M. Tema yang diusung yaitu “Imajinasi Membingkai Peradaban Islam” dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. (Rektor Universitas Islam Indonesia) dan Drs.Imam Mudjiono, M.Ag (Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia) dengan dimoderatori oleh Bapak Moh. Mizan Habibi, M.Pd.I (Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia).

Acara diawali dengan doa bersama untuk bangsa disertai harapan agar pandemi segera mereda dan keadaan pulih seperti sedia kala. Setelah doa bersama, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hymne UII. Dalam sambutan Ketua Prodi PAI UII, Ibu Mir’atun Nur Arifah, S.Pd.I., M.Pd.I menyampaikan bahwa acara Mengaji & Mengkaji bertujuan untuk merawat isu kontemporer dalam ranah Pendidikan Islam. Kehadiran pimpinan dan jajaran dosen serta staff Fakultas Ilmu Agama Islam UII, juga mitra prodi PAI skala nasional dan regional dalam acara tersebut juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi. Sejalan dengan hal tersebut, Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya acara tersebut. Beliau menambahkan bahwa membicarakan peradaban Islam kebanyakan berdasar ijtihad manusia yang tidak bertentangan dengan pokok-pokok syariah, sehingga umat Islam tidak boleh terlepas dari ilmu pengetahuan.

Dalam kajian ilmiahnya, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. memaparkan betapa pentingnya perkawinan antara Islam dan ilmu sains. Produk sains untuk pengembangan ilmu di kawasan muslim dibandingkan populasinya hanya 2% dibanding variabel di kawasan lain. Realitas di Indonesia menunjukkan rendahnya kontribusi ilmu pengetahuan dengan kualitas yang juga masih perlu dipertanyakan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Muslim zaman dahulu yang begitu dekat dengan ilmu hingga menguasai berbagai bidang keilmuan, muslim sekarang seringkali fokus pada hal kecil yang sifatnya reaktif padahal tidak berkaitan dengan ilmu. Hal ini menjadi salah satu sebab kegagalan kalangan muslim, selain sebab lain diantaranya tidak dapat mengapresiasi kekuatan dirinya, gagal dalam memahami realitas kontemporer (gagap melihat perkembangan yg ada), dan gagal berubah dengan cepat. Mengatasi hal tersebut, ada dua pilihan strategi bangkit yang ditawarkan yaitu reproduksi dan rekonstruksi. Reproduksi melalui proses mekanis, berorientasi ke masa lalu, dan melibatkan mentalitas yang baku dan kaku. Berbeda dengan rekonstruksi yang melalui proses intelektual, berorientasi ke masa depan meski ada elemen masa lalu, dan memerlukan invensi dan inovasi. Menutup kajian ilmiah, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menyampaikan pentingnya melakukan suatu hal dengan tujuan untuk pengembangan ilmu, karena ilmu memiliki posisi penting yang mempengaruhi pandangan dan eksistensi hati.

Dalam kajian ilmiah oleh Drs.Imam Mudjiono, M.Ag, beliau menyampaikan kedudukan muslim seharusnya dapat menjadi khoiru ummat yang menjadikan Islam rahmatan lil ‘alamin. Kisah  Syaikh Muhammad Abduh ketika berkunjung ke Perancis dan Negara Timur menggambarkan perbedaan karakter muslim yang belum bisa menerapkan nilai luhur Islam dalam keseharian. Kemunduran umat Islam terjadi karena meninggalkan Al-Quran, mereka menjadikan Al-Quran  hanya sebagai pajangan tanpa mengambil makna di dalamnya. Beliau merangkum kunci kesuksesan dari berbagai tokoh besar dan berpengaruh di dunia. Beberapa hal tersebut yang hendaknya dimiliki seorang muslim diantaranya memiliki mimpi besar, kepercayaan, passionate, focus, berintegritas, disiplin, berani berbeda, dan memiliki kecerdasan emosional. (Nng/Muf)

Pentingnya Pendidikan Inklusif di Indonesia

 

Kaliurang- Dalam sejarah islam, Metode yang digunakan dalam memperlakukan peserta didik berkebutuhan khusus adalah dengan melakukan inklusifisme dimana tidak memisahkan antara peserta didik yang berkebutuhan khusus dan peserta didik non-BK dengan dasar bahwa sebaiknya pandangan seorang mukmin terhadap teman sejawat yang berkebutuhan khusus dilihat dari keimanannya bukan dari bentuk fisiknya.

Disampaikan Siska Sulistyorini, S.Pd.I., MSI. bahwa Islam menjunjung tinggi terhadap peserta didik berkebutuhan khusus yang termaktub dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an dan Hadist.

Imbuhnya, Aksesibilitas itu mendapatkan perlakuan yang sama seperti halnya yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW ditunjukkan dalam memperbolehkan penyandang disabilitas untuk ikut berperang padahal perang merupakan hal yang berat bahkan bagi mereka yang tidak difabel.

Hal itu diungkapkannya dalam kegiatan Mengaji dan Mengkaji yang bertema “Pendidikan Inklusif dalam Sejarah Islam” yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu kajian rutin prodi pada Kamis (1/7) melalui Aplikasi Zoom Meeting serta Live Youtube.

Menurut Siska Sulistyorini peningkatan Pendidikan Inklusi di Indonesia masih lambat hal itu dibuktikan dengan fasilitas bagi orang berkebutuhan khusus masih kurang, penerjemah Bahasa isyarat juga masih kurang. (muf)

 

penulisan-jurnal-artikel

Asah Skill Bahasa Asing Mahasiswa Prodi PAI melalui CSSD

penulisan-jurnal-artikel

Penguasaan bahasa asing merupakan salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh seorang pendidik dalam persaingan global. Oleh karena itu Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Indonesia berkomitmen untuk membekali para calon lulusan PAI agar mampu bersaing dalam skala internasional. Melalui salah satu unitnya, yaitu Pusat Layanan dan Pengembangan Mahasiswa atau yang dikenal dengan Center for Student Service and Development (CSSD) Prodi PAI menyelenggarakan kegiatan “Bimbingan Softskill Bahasa Arab dan Inggris” untuk mahasiswa Prodi PAI bersama para tutor yang telah berpengalaman ditingkat internasional.

Beberapa tutor yang mendampingi mahasiswa dalam kegiatan tersebut adalah Alfian Yusni Ristanto (Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Arab dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta 2018) dan Ahmad Zubadi, M.Pd (Dosen Prodi  PAI) sebagai tutor bahasa Arab. Sedangkan tutor yang mendampingi mahasiswa mempelajari bahasa Inggris adalah Fadiah Mukhsen (Alumni Prodi PAI, peraih beasiswa S2 di Turki) dan M. Nurul Ikhsan Saleh, S.Pd.I., M.Ed (Dosen Prodi PAI). Kegiatan tersebut diselenggarakan sebanyak 14x pertemuan melalui aplikasi Zoom serta Google Classroom. (Mir/Muf)

Monev Pertukaran Mahasiswa Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Prodi PAI JSI FIAI UII dengan PAI FAI UAA

Sleman. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program pertukaran mahasiswa yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Alma Ata. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Rabu, 16 Juni 2021 ini bertempat di kampus Universitas Alma Ata. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FAI UAA, Ketua Program Studi PAI UAA, Ketua Program Studi PAI UII, Sekretaris Program Studi PAI UAA, dan perwakilan dosen PAI UII.

Dalam pembukaan kegiatan monev tersebut, Ibu Martalia Ardiyaningrum, S.Si., M.Pd selaku Dekan Fakultas Agama Islam UAA memberikan apresiasi terkait kerjasama program pertukaran pelajar yang telah dilakukan oleh kedua program studi. “Harapan kami, semoga kerjasama antara Prodi PAI FAI UAA dengan Prodi PAI JSI FIAI UII terus terjalin dengan baik dan dapat dikembangkan dengan kerjasama dalam program-program lainnya”, imbuhnya. Ibu Mir’atun Nur Arifah, S.Pd.I., M.Pd.I selaku Ketua Program Studi PAI UII juga menyampaikan bahwa kegiatan pertukaran mahasiswa ini menjadi awal yang baik untuk pengembangan kerjasama kedua program studi dalam mewujudkan program merdeka belajar. Pada akhir sambutan, Bapak Dr. Ahmad Salim, S.Pd., M.Pd yang merupakan Ketua Program Studi PAI UAA menilai bahwa program pertukaran mahasiswa telah terselenggara dengan baik dan potensial untuk terus diselenggarakan pada masa mendatang.

Pada kesempatan tersebut, Bapak Moh. Mizan Habibi, S.Pd.I, M.Pd.I dari Prodi PAI UII dan Bapak Mustakim, M.Pd.I dari Prodi PAI UAA secara bergantian melaporkan hasil perkuliahan yang diikuti oleh mahasiswa peserta pertukaran pelajar. Selanjutnya perwakilan dari kedua institusi juga membahas pengembangan program lain yang akan dilaksanakan di semester mendatang, seperti pertukaran dosen dan kerjasama dalam bidang penelitian serta pengabdian.(Mir)

Diskusi Studi Ilmu Al-Qur’an dan Hadist dalam Pendidikan Islam Kontemporer

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan Mengaji dan Mengkaji pada tanggal 10 Juni 2021. Tema yang diusung dalam kegiatan rutin kali ini adalah “Studi al-Quran dan Hadits dalam Nilai-Nilai Pendidikan Islam Kontemporer (Kajian Teks dan Konteks)”. Kegiatan tersebut menghadirkan Bapak  . yang merupakan Pakar Living Qur’an dan Hadist juga Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan dalam upaya memahami Qur’an Hadist sebagai subjek pendidikan harus didasari dengan pemahaman bahwa pendidikan merupakan sebuah proses pengetahuan yang dimulai dari kontruksi pengetahuan.

Kegiatan yang juga dilaksanakan atas kerjasama dengan Pusat Studi Tafsir Al-Qur’an dan Hadis (Tafaquh) Universitas Islam Indonesia, dimoderatori langsung oleh kepala pusat studi yaitu Bapak Fajar Fandi Atmaja, Lc., MSI.

Dokumentasi kegiatan Mengaji dan Mengkaji ini dapat disaksikan ulang pada channel Youtube Prodi PAI atau melalui link berikut:

LIVE STREAMING

PAI Gelar Diskusi Publik dengan Tema Peningkatan Kualitas Pendidikan Madrasah di Indonesia

Kaliurang- Madrasah Empowering Center (MEC) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Studi Islam (JSI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII menggelar diskusi publik bertemakan  “Kebijakan Peningkatan Kualitas Pendidikan Madrasah di Indonesia”. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2021 tersebut diikuti oleh dosen-dosen Prodi PAI dan perwakilan guru dari berbagai madrasah dan sekolah mitra Prodi PAI. Bapak Moh. Mizan Habibi, S.Pd.I., M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan bekal pada pengelola madrasah dan stake holder yang lain untuk terus mengembangkan madrasah sesuai dengan slogan “Madrasah Hebat dan Bermartabat”.

Hadir sebagai pembicara, Bapak Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd yang merupakan Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia.  Beliau menyampaikan tentang arah kebijakan dan manajemen mutu madrasah melalui beberapa program dan strategi kebijakan, yang salah satunya adalah implementasi REP-MEQR (Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform) pada tahun 2020-2024. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang transformasi digital madrasah yang dikembangkan menggunakan smart infrastructure, smart system, smart management, data center, helpdesk system, dan beberapa komponen lainnya.

Di akhir acara, Bapak Kurniawan Dwi Saputra, Lc., M.Hum (Dosen Prodi PAI) selaku moderator menyimpulkan bahwa di tengah era disrupsi ini, ragam model pembelajaran di madrasah harus memiliki inovasi karena metode pembelajaran memiliki peran sentral agar konten dapat tersampaikan dengan baik. (Mir/Muf)

 

Materi yang pembicara sampaikan dapat diunduh melalui link berikut: Klik disini