Pos

Menebar Inspirasi sampai Pelosok Negeri

Moh. Mizan Habibi dan Ahmad Zubaidi saat menjadi Pemateri dalam Acara Training Inovasi Pengembangan Media Pembelajaran Agama Islam di Yayasan Al Yusriyah, Medan (Mzn)

 

Langkat, Sumatra Utara. Dengan semangat berkontribusi membangun negeri, Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia (Prodi PAI UII) bekerjasama dengan Hayyana Academy menyelenggarakan kegiatan Training Pengembangan Inovasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Yayasan Al-Yusriah, Langkat, Sumatra Utara, Senin, 4 Oktober 2021.

Kegiatan training yang dilaksanakan di area perkebunan sawit ini bertujuan untuk mengembangan wacana dan kompetensi guru PAI di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

“Alhamdulillah, kita bisa menebar manfaat kepada guru-guru PAI di sini (Kabupaten Langkat). Tiga peserta juga datang dari Provinsi D.I. Aceh”.  Cerita pemateri training, Mizan Habibi.

Lebih lanjut, Mizan menjelaskan bahwa training dilaksanakan dengan harapan para guru PAI di Kabupaten Langkat dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memanfaatkan media pembelajaran. Karena menurutnya, topik materi training telah didasarkan pada kebutuhan para pesertanya.

“Kami sebelumnya melakukan observasi awal dan bertanya. Permintaannya adalah pengembangan media”. Sambung Mizan.

Training juga dipandu oleh Ahmad Zubaidi, yang memberikan materi tentang produksi konten pembelajaran dan pemanfaatan media audio visual. Antusiasme tinggi peserta menjadikan kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari.

Foto bersama Guru beserta Peserta didik di Yayasan Al Yusriyah Medan. (Mzn)

“Alhamdulillah, saya bisa mengikuti acara ini. Senang sekali. Terimakasih. Banyak manfaatnya. Semoga lain waktu dapat disambung kembali”. Ungkap Ibu Maher, salah satu peserta berusia 57 tahun yang datang datang dari Provinsi D.I. Aceh.

Kegiatan training ini merupakan rangkaian dari  pelepasan enam praktikan PPL Nasional 2021 Prodi PAI UII. Dengan semangat merdeka belajar, keenam praktikan yang terdiri dari Dzaky Nafi’ Anristida, Zainal Abidin Hamid, Ridwan Rais, Hadi Qotu Zahro, Erika Kurnia, dan Navi’atul Muslimah akan praktik mengelola pembelajaran dan persekolahan selama satu bulan di Yayasan Al-Yusriah Langkat, Sumatera Utara. (Mzn/Mft)

Quo Vadis Pembubaran BSNP

 

Lembaga Center of Student Service and Development (CSSD) Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, menyelenggarakan kegiatan diskusi mengaji dan mengkaji yang mengangkat tema “Quo Vadis Pembubaran BSNP” pada kamis, 09 September 2021 secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Kegiatan ini terbuka secara umum dan merupakan respon dari Prodi PAI UII dalam menanggapi kebijakan pembubaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) oleh pemerintah. Narasumber dalam diskusi ini adalah Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. yang merupakan guru besar Universitas Negeri Yogyakarta dan dipandu oleh moderator Drs Aden Wijdan SZ, M.Si yang merupakan Dosen Prodi PAI UII.

Ketua Prodi PAI UII, Mir’atun Nur Arifah menyebutkan bahwa masih terjadi kebingungan dikalangan akademisi terkait bagaimana seharusnya memposisikan diri terhadap kebijakan ini, oleh karenanya diperlukan penjelasan lebih lanjut oleh Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd untuk memberikan pencerahan. “Sebenarnya kami disini prof Anik, membutuhkan pencerahan tentang apa yang terjadi, sehingga kami dapat memposisikan diri harus berada dimana” ungkap Mira’atun Nur Arifah dalam sambutannya.

Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa perubahan dalam suatu lembaga yang diatur oleh undang-undang adalah hal yang lazim terjadi demi mewujdukan relevansi antara kebijakan dengan tuntutan zaman yang terus berubah, meskipun demikian beliau juga mengakui bahwa selalu ada pro dan kontra dalam menyikapi perubahan termasuk kaitannya dengan pembubaran BSNP. (Amr/Muf)

Tingkatkan Skill Mahasiswa Melalui Klinik PKM

 

Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan klinik PKM dan Pendampingan dengan tema “Sukses Berkarya melalui PKM”. Rangkaian kegiatan terselenggara pada 1-30 September 2021. Kegiatan yang terlaksana secara daring ini menghadirkan dua narasumber yaitu Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng. dan Malik Khidir, S.Si.

Kegiatan ini bermula dari rendahnya tingkat partisipasi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Salah satu kendalanya adalah karena keterserapan informasi di tingkat mahasiswa PAI seputar PKM masih bisa dibilang cukup minim. Lebih lanjut lagi, kemampuan di bidang menulis mahasiswa PAI juga perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, Program Studi PAI lewat CSSD (Center of Student Service and Development) berinisiasi menyelenggaraan dua aktivitas untuk mendukung tantangan di atas. Pertama, CSSD mengadakan klinik PKM dalam bentuk workshop pada tanggal 1 September 2021. Kegiatan dilanjutkan dengan mentoring membuat proposal penelitian selama satu bulan dengan dipandu dosen pendamping pada setiap kelompok. Kegiatan mentoring terlaksana selama 1 bulan mulai 2 – 30 September 2021.

Tujuan panjang dari aktivitas pengembangan soft skill mahasiswa ini adalah untuk meningkatkan mutu lulusan prodi PAI dimana mahasiswa dapat memiliki skill of thinking, management skill, academic skill dan communication skill. Sedangkan tujuan jangka pendek dari aktivitas ini adalah meningkatkan pengetahuan dan skill mahasiswa seputar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan bisa menyusun proposal penelitian yang siap submit untuk PKM.

Antuasiasme tinggi ditunjukkan oleh mahasiswa dengan adanya kegiatan ini, hingga akhirnya terpilih 8 kelompok yang berhak mengikuti pendampingan. Luaran dari kegiatan klinik PKM dan pendampingan adalah proposal PMK siap submit yang akan diikutkan dalam kegiatan PKM tahun depan. (Nng/Muf)

Wisudawan Harus Peka Realitas Sosial

Kaliurang, islamic-education.uii.ac.id – Sabtu, 27 Februari 2021, Prosesi wisuda mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Indoensia untuk periode II dan III tahun ajaran 2020-2021 dilakukan agak berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya menggunakan mode asinkron daring, maka perayaan wisuda kali ini menggunakan mode blended, luring dan daring. Wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda secara luring diwakili oleh satu mahasiswa dengan indeks prestasi kumulatif tertinggi di masing-masing program studi.

Terdapat 36 peserta wisudawan-wisudawati yang lulus dari Program Studi Pendidikan Agama Islam. Di hari sebelumnya, 26 Februari 2021, Prodi PAI menyelenggarakan acara pelepasan dan pembekalan bagi para calon wisudawan. Acara tersebut dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab moral pengelola prodi untuk melepas dan membekali calon alumninya Ketika akan menghadapi kehidupan yang lebih baru.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menyampaikan pidatonya dalam Wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Periode II dan III Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar pada Sabtu (27/2).

Dalam kesempatan tersebut Prodi menyampaikan ucapan terima kasih atas pencapaian yang telah diraih para calon wisudawan-wisudawati. “Atas nama keluarga program studi PAI UII saya menyampaikan terima kasih atas kesungguhan teman-teman sekalian. Mohon maaf apabila ada kekurangan. Semoga kesuksesan menyertai kehidupan kalian di masa yang akan datang”. Ungkap Siti Afifah Adawiyah di penghujung sambutan mewakili Program Studi.

Baca juga : Pendidikan Islam dalam Merespon Era New Normal

Materi pembekalan disampaikan oleh Moh. Mizan Habibi yang juga menjadi pengelola Prodi PAI UII. Mengambil hikmah dari isi kandungan Surat Al-Ma’un, diharapkan selepasnya menyandang gelar sarjana pendidikan, wisudawan-wisudawati dapat berperan sebagai  insan ulil albab yang peka terhadap realitas sosial.

“Semoga ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang telah didapatkan di Prodi PAI UII bisa menjadi bekal untuk menjadi pribadi yang sholeh individu dan sosial”. Pesan Mizan dalam pemaparan materinya.

Selamat bagi para wisudawan-wisudawati. Semoga Allah meridhoi. Ilmu, pengetahuan, dan pengalamannya berkah dan bermanfaat. Amin. (MH/MFT)

mengintegrasikan-pembelajaran-dan-pengabdian-untuk-menghasilkan-penelitian

Integrasikan Pembelajaran dan Pengabdian untuk Menghasilkan Penelitian

mengintegrasikan-pembelajaran-dan-pengabdian-untuk-menghasilkan-penelitian

Pada hari Selasa 8 September 2020, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia mengadakan pelatihan Integrasi Penelitian, Pengabdian, dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi dengan Pendekatan TQM (Total Quality Management) dengan dihadiri 19 dosen yang sebagian besar adalah dosen prodi PAI.

Acara dibuka oleh Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam, Moh. Mizan Habibi dan dilanjutkan acara inti, yang menghadirkan dua pembicara, yaitu Heri Retnawati dan Moh. Soehadha. Pembicara pertama Heri Retnawati selaku guru Besar UNY fokus menjelaskan Strategi Pengembangan Desain Pembelajaran. Desain pembelajaran tersebut berbasis Riset dengan pendekatan TQM di Era Normal Baru.

Secara garis besar pemateri pertama, Heri Renawati menjelaskan empat poin penting. Pengertian dan Karakteristik dari Total Quality Management, Pelaksanaan Pendidikan dalam Konsep Merdeka Belajar, Integrasi Pembelajaran dengan Riset, dan Implementasi Kegiatan. Pemateri mencontohkan keberhasilannya dalam menghasilkan artikel jurnal berjudul Peningkatan Penguasaan Metodologi Penelitian dan Self Regulated Learning Melalui Projek Blog. Artikel tersebut hasil dari kegiatan pembelajaran di kelas karena banyak mahasiswa suka menulis di blog. Sehingga kemudian pelaksanaan pembelajaran metopen dibuat berbasiswa pada blog. Selain itu, pembicara juga menceritakan bagaimana menghasilkan artikel jurnal berdasarkan pada refleksi pembelajaran. Dari refleksi tersebut kemudian dituangkan menjadi tulisan berjudul Learning Trajectory of Item Response Theory Course Using Multiple Softwares.

Pada bagian akhir sesi satu, dalam tanya jawab, Renawati mengungkapkan langkah sederhana membuat tulisan. Diantaranya adalah dengan ide sederhana “Saya membuat tulisan tidak yang canggih-canggih. Pada salah satu tulisan saya hanya membuat tulisan tentang kesulitan guru mengimplementasikan kurikulum 2013. Pada tulisan yang lain saya hanya bercerita tentang kesulitan guru dalam membuat assesment. Bahkan, saya pernah menulis mengalaman saya sendiri yang kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Dari semua tulisan sederhana tersebut diterbitkan pada jurnal”.

Pembicara kedua Moh. Soehadha, dosen UIN Sunan Kalijaga fokus pembahasannya pada Pengabdian Masyarakat: Paradigma dan Stategi.  Soehadha menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi adalah penggerak perubahan. Dalam kaitannya dengan pemberdayaan. Perguruan tinggi berperan menguatkan, menggerakkan, dan mendorong masyarakat dalam menemukan potensi-potensi yang ada demi meningkatkan kualitas hidup. Pembicara menambahkan bawah tiga paradigma penting dalam pengabdian adalah community development, empowerment, dan community enggagement.

mengintegrasikan-pembelajaran-dan-pengabdian-untuk-menghasilkan-penelitian-2

Pembicara juga menggarisbawahi bahwa kegiatan pemberdayaan tidak boleh hanya berakhir pada pemberdayaan yang semu

“Beberapa kasus Community Development hanya fokus pada pertumbuhan, padahal yang paling penting juga jadi prioritas adalah pengembangan mindset atau etos.”

Ia menambahkan, dalam penguatan masyarakat (empowerment) seharusnya fokus pada potensinya, bukan pada kelemahannya. Selanjutnya dalam Community Enggagement, paradigma yang harus di kedepankan. Kontribusi menyelesaikan masalah masyarakat, bukan hanya sebatas pada pengembangan teori pengetahuan.

Untuk proposal pengabdian, menurut Soehadha secara terperinci meliputi: judul, isu dan fokus pemberdayaan. Alasan memilih subyek, komunitas dampingan/mitra dampingan, kondisi mitra dampingan saat ini. Kondisi mitra dampingan yang diharapkan, strategi yang dilakukan, pihak-pihak yang terlibat dan bentuk keterlibatannya. Juga anggaran, jadwal kegiatan, monitoring dan evaluasi, dan daftar pustaka. Itulah gambaran besar isi proposal pengabdian yang bisa dibuat oleh dosen-dosen di perguruan tinggi. Proposal tersebut butuh menitikberatkan pada hasil, lebih dari sekedar output (dalam tataran wacana). Tetapi sampai pada impact (praksis-berkelanjutan, masyarkat sampai punya etos). (Ikhsan/Mufti)

masa-depan-pendidikan-di-era-new-normal

Masa Depan Pendidikan di Era New Normal

masa-depan-pendidikan-di-era-new-normal

 

Penulis : Burhan Nudin

Status epidemi virus corona atau covid-19 menjadi pandemi secara resmi dinyatakan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO pada kamis, 12 Maret 2020. Virus yang sangat mengacaukan tatanan kehidupan manusia di bumi sampai detik ini masih mejadi momok dan mengancam masa depan umat. Selain mengancam kesehatan manusia dengan model penularannya yang masif, namun juga mengguncang aspek perekonomian. Lebih lanjut, disrupsi pendidikan yang menjadi investasi masa depan bangsa juga terdampak cukup signifikan. Read more

kampus-merdeka

Warga Kampus Merdeka

kampus-merdeka

 

Penulis : Lukman A. Irfan

Sebuah kebijakan baru pasti akan menuai kritik. Begitu juga kebijakan pemerintah terkait Kampus Merdeka. Adakalnya pandangan kritik sangat keras yang menilai Kampus Merdeka adalah kebijakan waton bedo. Adakalnya kritik halus yang menilai Kampus Merdeka adalah ganti menteri ganti kebijakan. Adakalnya dinilai sebagai rentetan dari konspirasi global yang menilai Kampus Merdeka adalah dukungan kepada materialis lebih leluasa mengatur dunia. Read more

7k-views-di-tengah-pandemi

7K Views di Tengah Pandemi

7k-views-di-tengah-pandemi

 

Penulis : Syaifulloh Yusuf

7K Views

Berangkat dari rasa penasaran saya, 7,061 views pada Konferensi Pers Pembatalan Keberangkatan Haji 1441 H di akun youtube kemenag RI pada 2 Juni 2020 merupakan angka yang fantastis. Angka 7K orang lebih yang melihat ini fantastis dibandingkan dengan video lain yang diunggah oleh Kemenag RI. Video lain rata-rata sekitar 800 – 2000 views. Artinya maksimal 2K views yang biasanya dilihat, tergolong sedikit dibadingkan dengan 7K views. Read more

Membumikan Keteladanan dan Pendidikan Akhlak

 

Penulis : M. Nurul Ikhsan Saleh

Satu pasangan publik figur Indonesia pada penghujung tahun 2019 melakukan pengakuan lewat akun Youtube miliknya yang menyatakan bahwa anak yang tengah dikandungnya adalah hasil hubungan di luar nikah. Tak ayal video yang disiarkan oleh artis dengan inisial YL diputar lebih dari empat juta dalam lima hari sejak pertama kali ditayangkan. Ada 86 ribu yang menyukai dan 173 ribu yang tidak menyukai video tersebut. Read more