Optimalkan Peran Kepala Madrasah PAI Adakan Workshop

Prodi PAI FIAI UII kembali berkomitmen pada peningkatan pendidikan Islam. Komitmen tersebut, salah satunya diwujudkan dengan didirakannya Madrasah Empowerment Center (MEC). Lembaga ini bertujuan untuk mensinergikan potensi UII dalam membangun pendidikan yang berkualitas di madrasah serta memperkuat fungsi manajemen madrasah dalam menghasilkan lulusan yang berakhlakul karimah dan berperan sebagai pribadi-pribadi yang rahmatan lil ‘alamin.

Dalam rangka mewujudkan tujuan luhur tersebut secara praktis, MEC di bawah naungan Prodi PAI UII sukses mengadakan Workshop Pengembangan Profesionalisme Kepala Madrasah Berkarakter Profetik. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan peran kepala madrasah sebagai top leader serta performance lembaga madrasah melalui peningkatan manajemen mutu.

Workshop yang berlangsung di Ruang Prodi PAI, Sabtu, 25 Februari  2017. Workshop ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Pada sesi pertama disampaikan oleh Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I. yang merupakan Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY.

Sedangkan sesi kedua disampaikan oleh dosen tetap PAI FIAI beliau Dr. Drs. H. Ahmad Darmadji, M.Pd. Acara berlangsung sehari penuh sejak pukul 08.00 hingga 15.00 yang diikuti oleh Kepala Madrasah MTs hingga MA baik negeri maupun swasta dari Kab. Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta.

 

Pada kesempatan tersebut Ibu Dra. Hj. Sri Haningsih turut hadir sekaligus membuka acara tersebut. Selaku Wakil Dekan beliau sedikit menyampaikan beberapa program. Pertama, Prodi PAI memprioritaskan calon mahasiswa baru yang berasal dari madrasah.

Harapannya agar menjadi inline dengan visi misi Prodi PAI. Kedua, Bagaimana agar madrasah yang identik sebagai pilihan kedua (second choise) dapat menjadi the first choise destinasi pendidikan putra-putri mereka. Ketiga, di bulan April mendatang prodi juga mempunyai agenda Research and Development bekerjasama dengan madrasah dan kemenag DIY.

Sebagai gambaran, Prodi PAI juga melakukan kerjasama internasional dengan Fatoni University di Thailand untuk pengembangan MEC. Beliau berharap kerjasama antara universitas, madrasah, serta kemenag mampu bersinergi dengan baik dan berkelanjutan.

Sementara itu Bapak Edhi menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan profesionalisme kepala madrash berkarakter profetik. Beliau menuturkan, sebagai Kepala Madrasah harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan sesuai Permendiknas No. 13/2007 yaitu: Kompetensi Kepribadian, Sosial, Manajerial, Supervisi, dan Kewirausahaan.

Sedangkan 5 kunci sukses kepemimpinan menurut Nabi Muhammad (Yunahar, Republika, 2016) yang dapat dijadikan acuan oleh Kepala Madrasah yaitu: 1) Selalu berkonsultasi dengan wahyu, 2) Mengedapankan musyawarah, contohnya dalam menyusun RKAM perlu melibatkan seluruh dewan pengelola madrasah, 3) Konsistensi antara ucapan dan tindakan. 4) Rasa yang sama dengan rakyatnya, 5) Pemimpin harus tenang dalam menghadapi setiap permasalahan.

Bukan hanya itu saja, Bapak Edhi juga membahas terkait target utama kepemimpinan kepala madrasah, kompeteni kepemimpinan, profesionalisme kepala madrasah, dan fokus utama pengembangan madrasah. Fokus utama dalam pengembangan madrasah yakni mewujudkan suasana belajar yang kondusif dan pembelajaran yang efisien dan efektif, sehingga mendukung pada pencapaian keberhasilan pembelajaran secara optimal.

Berkaitan dengan karakter profetik, Bapak Edhi berharap kepala madrasah harus mampu mengelaborasi empat sifat utama Rasulullah (Sidiq, Amanah, Fathonah, Tabligh) dalam kepemimpinannya. Empat sifat mulia Rasulullah tersebut merupakan empat pilar utama dalam membangun profesionalisme kepala madrasah yang berkarakter profetik.

Dalam forum tersebut secara umum Kamad mengeluhkan beberapa kebijakan dari kemenag, kedisiplinan kepala madrash, kemampuan pengadministrasian kepala madrasah yang masih lemah, sistem data yang sering berubah-ubah serta kesiapan data berbasis IT.

Sebagai narasumber pada sesi kedua, Dr. Drs. H. Ahmad Darmadji, M. Pd. membahas tentang PKG (Penilaian Kinerja Guru). Lebih lanjut, beliau lebih menekankan pada pentingnya kepala madrasah memiliki program unggulan dan mencetak sejarah dengan membentuk madrasah rintiasan yang berdaya saing/ unggul, dan memiliki cirikhas. Kepala madrasah juga diharapkan mampu menjadi penggerak dengan memperhatikan kesejahteraan batin dan lahir untuk memotivasi kinerja guru sehingga kualitas marasah semakin baik.

Komentar

komentar

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*