Pemateri dan Peserta Berfoto Bersama Usai Workshop Pemetaan Cluster Unggulan Penelitian PAI

Workshop Pemetaan Cluster Unggulan Penelitian PAI

Direktur PPM UII, Prof. Ahmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D., selaku Pemateri dan Peserta Berfoto Bersama Usai Workshop Pemetaan Cluster Unggulan Penelitian PAI

Direktur PPM UII, Prof. Ahmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D., selaku Pemateri dan Peserta Berfoto Bersama Usai Workshop Pemetaan Cluster Unggulan Penelitian PAI

 

Penelitian merupakan salah satu catur dharma Universitas Islam Indonesia. Oleh karenanya penelitian hukumnya wajib dilakukan oleh lembaga-lembaga dan program studi bawah naungan Universitas Islam Indonesia, terlebih bagi seorang dosen.

Berdasarkan evaluasi diri, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia teridentifikasi bahwa secara kuantitas hasil penelitian dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam sudah terbilang cukup banyak. Hal ini mengindikasikan bahwa atmosfir penelitian di lingkungan Program Studi Pendidikan Agama Islam sudah terbangun dengan baik. Hanya saja, perlu rumusan roadmap dan rencana strategis penelitian yang relevan dengan pengembangan Pendidikan Agama Islam untuk dijadikan acuan bagi setiap pelaksanaan penelitian  di program studi Pendidikan Agama Islam.

Selasa, 18 Oktober 2016, bertempat di ruang microteaching Lt. 2 Gedung Wahid Hasyim, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam menyelenggarakan workshop pemetaan cluster unggulan penelitian program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Workshop ini bertujuan untuk menyusun dokumen yang memuat roadmap dan rencana strategis mengenai arah, cluster, dan tema-tema unggulan penelitian dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Terlebih, karena Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mempunyai visi menjadi salah satu rujukan dan pusat pengembangan pendidikan Islam, penelitian, dan pengabdian di Asia Tenggara”. Kata Supriyanto Abdi mewakili Program Studi PAI.

“Tema penelitian dalam bidang Pendidikan Agama Islam harus merambah ke ranah kehidupan umat Islam secara historis, empiris, dan kontesktual. Tidak hanya berhenti pada wilayah Islam normatif-tekstual. Tema-tema penelitian program studi Pendidikan Agama Islam  harus harus menjangkau realitas kehidupan yang sesungguhnya.

Oleh karenanya, pemetaan cluster penelitian dalam bidang Pendidikan Agama Islam harus berdasarkan analisa secara induktif”. Papar Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selaku salah satu narasumber.

Sementara itu, nasrasumber lainnya, Prof.  Ahmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) memaparkan bahwa penyusunan rencana strategis atau roadmap penelitian Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berdasarkan pemetaan disiplin keilmuan masing sumber daya manusia yang ada dan berbasis pada pendekatan kolaboratif antar dosen.

Harapan dari terselenggaranya workshop ini adalah Program Studi Pendidikan Agama Islam mempunyai dokumen yang memuat roadmap dan rencana strategis mengenai arah, cluster, dan tema-tema unggulan penelitian di bidang Pendidikan Islam yang dijadikan rujukan proses penelitian.

Workshop Strategi Tembus Jurnal Internasional

Pemaparan Narasumber Workshop Strategi Tembus Jurnal Internasional

Pemaparan Narasumber Workshop Strategi Tembus Jurnal Internasional

Dalam undang-undang disebutkan bahwa dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama yaitu untuk mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dalam hal penelitian, seorang dosen dituntut untuk memiliki kemampuan dalam penulisan jurnal internasional. Hal ini untuk mendukung penilaian kualitas perguruan tinggi yang salah satu ukurannya adalah jumlah publikasi di jurnal internasional.

Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah publikasi internasional dan juga dalam rangka meraih akreditasi internasional, Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan Workshop Strategi Menembus Jurnal Internasional.

Workshop berlangsung di Ruang Sidang FIAI, Sabtu, 07 Muharram 1438 H/08 Oktober 2016. Lebih lanjut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di jurnal-jurnal internasional yang terindeks lembaga-lembaga pengindeks bereputasi seperti Scopus serta ber-impact factor tinggi.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Untuk sesi pertama disampaikan oleh Hilman Latief, MA., Ph.D., seorang Ahli Filanthropy Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sesi kedua dilanjutkan dengan pemateri dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Euis Nurlaelawati, Ph.D.

Acara berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 13.30 yang diikuti oleh dosen muda dari 3 prodi di lingkungan FIAI yakni Prodi PAI, Syari’ah (Hukum Islam), dan Ekonomi Islam. Dalam kesempatan tersebut Kang Hilman, panggilan akrab untuk pemateri pertama, menyampaikan beberapa poin penting terkait stategi untuk menembus jurnal internasional seperti Scopus, Google Scholar, Thomson, Reuters, Academia Edu, dan lain-lain.

Peserta Berfoto dengan Narasumber Workshop Strategi Tembus Jurnal Internasional

Peserta Berfoto dengan Narasumber Workshop Strategi Tembus Jurnal Internasional

Strategi peningkatan publikasi yang bisa dijalankan adalah dengan menentukan target tahun depan misalnya minimal 1 prodi 3 jurnal harus terbit. Selanjutnya tradisi peer review perlu dibangun dan tidak instan. Terakhir dosen diberi waktu penuh di waktu tertentu untuk fokus riset.

Sementara itu Euis Nurlaelawati, Ph.D., lebih menekankan pada cara penulisan jurnal internasional. Beliau memaparkan tentang persyaratan suatu kajian ilmiah yang meliputi penggunaan bahasa yang tepat (diksi), pemilihan masalah yang jelas, penggunaan teknik analisis data yang sesuai, dan pengambilan dasar karya-karya ilmiah yang sesuai untuk dijadikan sebagai rujukan.

Sekretaris Prodi PAI, Drs. M. Hajar Dewantara Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

PAI UII Sukses Adakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) II

Sekretaris Prodi PAI, Drs. M. Hajar Dewantara Didampingi Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

Sekretaris Prodi PAI, Drs. M. Hajar Dewantara Didampingi Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

Sebanyak 122 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II di beberapa sekolah/madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). PPL dilakukan selama 2 bulan, terhitung mulai Senin, 27 Syawwal 1437 H/1 Agustus 2016-Jumat, 28 Dzulhijjah 1437 H/30 September 2016.

PPL II adalah bagian penting dari kurikulum Prodi PAI. Dengan PPL II tersebut mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori yang didapatkan di kelas (PPL I) dalam mengajar. Pelaksanaan PPL II diawali dengan pembekalan mahasiswa, penerjunan, penarikan, dan responsi serta pertanggungjawaban/laporan kegiatan PPL II oleh praktikan (peserta praktik) kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Secara spesifik, PPL II PAI bertujuan untuk mewujudkan terciptanya guru/tenaga kependidikan yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan keterampilan sebagai tenaga professional kependidikan. Sementara itu, lokasi PPL II adalah sekolah/madrasah yang sudah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Prodi PAI.

Dosen Prodi PAI, Siska Sulistiyorini, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

Dosen Prodi PAI, Siska Sulistiyorini, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

 

Mahasiswa PPL II Prodi PAI UII resmi ditarik dari 12 Madrasah dan 1 Sekolah pada akhir September 2016. Kedua belas madrasah dan satu sekolah tersebut adalah: Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Yogyakarta, MAN III Yogyakarta, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) I Yogyakarta, MAN Maguwoharjo, MTsN Maguwoharjo, MAN Pakem, MTsN Pakem, MAN Tempel, MTsN Tempel, MTsN Babadan Baru, MTsN Sleman Kota, MTs Pandanaran, dan Sekolah Menengan Atas (SMA) UII.

Banyak mahasiswa yang bersyukur dan sangat senang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang tidak didapatkan di kampus selama menjalani PPL II. “Mengajar nyata adalah saat bertemu dengan banyak siswa-siswi,” tuturnya. Dalam PPL ini diajarkan bagaimana seorang guru dapat mengkondisikan siswa dan suasana kelas.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Drs. Muzhofar Akhwan, M.A.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Drs. Muzhofar Akhwan, M.A.

 

Sebelum mengajar peserta PPL harus menyiapkan RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran). Sebab dariperumusan tujuan pembelajaran, materi pokok pembelajaran, strategi, dan media pembelajaran itu sangatlah penting dalam proses mengajar. Dengan pola tersebut materi dapat tersampaikan dengan baik.

Dalam proses PPL II tersebut, selain mengajar mahasiswa juga dilibatkan dalam praktik persekolahan seperti di Perpustakaan, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kegiatan ekstrakulikuler, bimbingan konseling, kegiatan HUT RI, dan Lomba Sekolah Sehat. Rasa haru, sedih, senang menjadi satu pada saat penarikan PPL. Kedekatan para guru karyawan dan siswa-siswa menjadikan mahasiswa berat meninggalkan sekolah. Warga sekolah selalu menyambut mahasiswa PPL dengan hangat dan memberi bimbingan/pengarahan untuk menjadi guru yang professional.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Dr. Supriyanto Pasir, M.Ag. dan Supriyanto Abdi, S.Ag., M.C.E.A.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Dr. Supriyanto Pasir, M.Ag. dan Supriyanto Abdi, S.Ag., M.C.E.A.

 

Pihak Madrasah/Sekolah Mitra juga sangat mengapresiasi mahasiswa yang membantu meringankan beban disekolah, terutama dalam administrasi dan IT. Pihak sekolah berharap kerjasama berlanjut. Tidak hanya PPL melainkan kerjasama di bidang lain.

Lebih lanjut, beberapa sekolah menginginkan adanya berbagai macam kegiatan training atau workshop tentang bagaimana meningkatkan manajemen dan pengembangan madrasah yang selama ini dirasa kurang optimal dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi. Hal tersebut tentu menjadi masukan penting untuk pola kerjasama selanjutnya.